Rabu, 13 April 2011

Ulama Dukung Polisi Tangkap Pentolan “Millata Abraham”

Banda Raya - 4 April 2011 | 0 Komentar

Banda Aceh | Harian Aceh - Kalangan ulama mendukung kepolisian jajaran Polresta Banda Aceh yang telah menangkap pentolan komunitas aliran sesat “Millata Abraham” di kawasan Peurada di kota tersebut.

“Kami memberikan apresiasi kepada Polri yang bertindak cepat dalam mengatasi keresahan masyarakat karena penyebaran aliran sesat kelompok “Millata Abraham” di Banda Aceh,” kata Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Minggu (3/4).

Kagiatan pentolah pembawa aliran/ajaran sesat itu mengakibtkan sejumlah pelajar dan mahasiswa terpengaruh dan mengikuti aliran “Millata Abraham” tersebut.

“Anak-anak yang telah mengikuti aliran/ajaran sesat Millata Abraham itu adalah korban dari misi dan kegiatan pentolan itu. Pentolah itu sangat pantas mendapatkan hukuman mati. Mereka telah merusak masa depan anak-anak Aceh,” kata Faisal Ali menegaskan.

Pihak kepolisian Polresta Banda Aceh mengamankan ZN, WS, SD, yang diduga menyebarkan ajaran Milata Abraham yang menistai Islam di Peurada Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (31/3) malam.

Ketiganya diamankan polisi saat berada di rumah geuchik (kepala desa) setempat guna menghindari amuk massa. Sebelumnya, mereka dimintai keterangan olah aparat desa terkait ajaran yang mereka sebarkan.

“Kami meminta Polri juga menangkap pentolan lainnya yang belum menyerahkan diri, dan bersembunyi. Keberadaan komunitas aliran dan ajaran sesat telah meresahkan. Saat ini ada puluhan pelajar dan mahasiswa yang telah terpengaruh ajaran/aliran sesat itu,” katanya.

Sementara itu, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh Tgk Yusuf Qardhawi juga mendukung penangkapan komunitas “Millata Abraham” oleh pihak kepolisian.

Namun, Yusuf Qardhawi mengharapkan Pemerintah Aceh segera mengeluarkan rekomendasi pelarangan seluruh aktivitas aliran dan ideologi yang menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya, sesuai fatwa MPU Aceh Nomor 4 Tahun 2007.

“Kami juga menyerukan masyarakat tidak terprovokasi dengan aksi anarkis, apalagi sampai melukai sesama ummat meskipun berbeda pandangan. Biarkan polisi didepan menertibkan para penyimpang ajaran agama itu,” katanya.

Ia juga berharap jajaran Polda Aceh membentuk satuan khusus untuk mengawasi dan melarang setiap aktivitas yang bertentangan dengan fatwa MPU Aceh supaya tidak terjadi tindakan anarkis.(ant)

Tidak ada komentar: