Selasa, 26 April 2011

Diduga Catut Nama Masjid Pencari Sumbangan Asal Medan Ditahan

Tue, Apr 26th 2011, 10:09

Kutaraja
BANDA ACEH - Warga Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, menangkap tiga pemuda yang mencatut nama Masjid Darul Makmur di desa setempat, saat mencari sumbangan ke desa tersebut, Minggu (24/4) sore. Hingga Senin (25/4) kemarin, ketiga pemuda asal Sumatera Utara itu masih ditahan di Mapolsek Kuta Alam.

Pengurus Masjid Darul Makmur Lambaro Skep, Syamsul Rizal, baru menyampaikan informasi itu kepada Serambi, kemarin sore. “Sebelum datang ke desa kami, rupanya mereka sudah beraksi di dekat desa kami, yaitu Desa Lamdingin. Ketahuannya saat datang ke desa kami, ada orang dari Lamdingin yang mencari mereka,” kata Syamsul.

Menurut Syamsul, perbuatan ketiga pemuda itu diketahui karena saat beraksi di Lamdingin mereka juga mengaku untuk pembangunan masjid desa setempat. Berawal dari seorang perempuan yang mempercayai omongan mereka, tapi wanita itu tak mempunyai uang dan berjanji akan mengantar uang tersebut ke masjid saat suaminya sudah pulang.

“Siang itu, ibu tersebut datang ke masjid di Lamdingin untuk mengantar sumbangannya, tapi ketika ditanya sama remaja masjid di desa itu, remaja masjid mengaku tidak ada mengutip sumbangan dari warga karena tidak membuat kegiatan apa pun. Akhirnya ibu itu tetap menyumbang ke masjid tersebut,” ujar Syamsul.

Menurutnya, karena warga Lamdingin merasa malu ada pencari sumbangan yang mengatasnamakan pembangunan masjid desa mereka, akhirnya ketiga pemuda itu dicari dan akhirnya ditemukan di Lambaro Skep saat mereka mencari sumbangan dengan mengatasnamakan untuk pembangunan Masjid Darul Makmur, Lambaro Skep, serta mengatasnamakan Masjid Al-Ikhsan, Medan.

“Ada juga yang memberi sumbangan karena mengira untuk pembangunan Masjid Al-Ikhsan di Kampung Keuramat. Setelah kami geledah, ada uang pecahan hasil sumbangan Rp 2 juta lebih dari mereka, bahkan warga lebih marah ketika menemukan faktur pembelian HP dari seorang diantara mereka seharga Rp 1 juta. HP itu dibeli di Banda Aceh hari Kamis tanggal 21 April 2011,” kata Syamsul.

Syamsul mengakui ketiga pemuda itu tak bisa berbahasa Aceh, mereka mengaku berasal Medan dan mencari sumbangan untuk pembangunan Masjid Al-Ikhsan di Medan. Dari tiga orang, hanya satu yang memiliki KTP, tapi Syamsul juga sudah lupa dengan identitas pemuda itu. “Setelah kami proses di Masjid Al-Makmur, sekira pukul 08.30 WIB kami membawa mereka ke Mapolsek Kuta Alam,” tambah Syamsul.

Dihubungi terpisah kemarin sore, Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Armensyah Thay melalui Kapolsek Kuta Alam, AKP Agus Wahyudi membenarkan pihaknya mengamankan tiga pemuda yang diduga melakukan penipuan dengan mencatut nama masjid. Namun, Kapolsek yang kebetulan sedang di luar kantor tidak ingat identitas ketiga pemuda dimaksud.

“Kami mengamankan untuk menghindari amuk massa, kami sedang mendalami kasus itu, apakah mereka benar-benar mencatut nama masjid dalam mencari sumbangan. Termasuk melacak ke Medan karena mereka membawa surat pengantar dari Masjid Al-Ikhsan di Medan untuk dicari sumbangan karena tertulis masjid itu sedang dalam proses pembangunan,” jawab Kapolsek.(sal)

Tidak ada komentar: