Sabtu, 30 April 2011

* Komisi Membidangi Agama Memilih Bali

Utama 
BANDA ACEH - Lima komisi di DPRA, yaitu Komisi A, C, D, E, dan G melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar Aceh, termasuk ke Bali. Kunker itu dilakukan sejak memasuki pekan terakhir April atau setelah mengesahkan Rancangan Qanun APBA 2011, dua pekan lalu.

Jika mengacu pada agenda kerja dewan, kunker tersebut berlangsung di tengah tumpukan tugas, seperti melanjutkan pembahasan sejumlah rancangan qanun (raqan), terutama Raqan Pilkada yang akan dijadikan pedoman bagi Komisi Independen Pemilihan (KIP/KPU) sehubungan akan berlangsungnya pemilihan 18 kepala daerah di Aceh secara serentak, termasuk gubernur dan wakil gubernur.

Ketua DPRA, Drs Hasbi Abdullah yang ditanyai Serambi, Jumat (29/4) membenarkan sejumlah Komisi DPRA, pada minggu terakhir bulan ini (April 2011) melakukan kunker ke sejumlah provinsi di Indonesia.

Informasi dari Sekreatariat DPRA merincikan, Komisi A DPRA yang membidangi pemerintahan, politik, dan hukum kunker ke Bali dan NTT, Komisi G membidangi agama dan kebudayaan ke Bali dan Sulut, Komisi C membidangi keuangan dan investasi ke Gorontalo dan NTB, Komisi D membidangi pembangunan dan tata ruang ke Makasar dan Manado, dan Komisi E membidangi pendidikan, sain dan teknologi ke Palembang dan Kalimantan Tengah. “Sedangkan Komisi B membidangi perekonomian, sumberdaya alam dan lingkungan serta Komisi F membidangi kesehatan dan kesejahteraan, belum menjadwalkan tujuan kunkernya,” kata sumber di Sekretariat DPRA.

Menurut Ketua DPRA, kunker anggota DPRA ke luar Aceh tersebut karena memang sudah masuk jadwal untuk kunker. “Kalau tidak dilakukan pada akhir bulan ini, bulan depan sudah masuk jadwal pembahasan lanjutan raqan yang tertunda, misalnya Raqan Pilkada,” kata Hasbi Abdullah.

Belum dijadwal
Ketua DPRA juga membenarkan sampai Jumat (29/4) pihaknya belum membuat atau menyusun jadwal paripurna Raqan Pilkada. Namun, kata Hasbi, DPRA tetap akan membahas dan menyelesaikan Raqan Pilkada bulan depan. “Ini sudah menjadi janji DPRA kepada masyarakat Aceh,” tegas Hasbi Abdullah.

Pimpinan DPRA memberi waktu seminggu kepada komisi-komisi untuk kunker ke luar Aceh, karena pada minggu pertama Mei 2011 sudah masuk jadwal melanjutkan pembahasan raqan yang tertunda, terutama Raqan Pilkada yang kini sedang ditunggu KIP dan masyarakat.

Dikatakan Hasbi, setelah pembahasan Raqan APBA 2011, banyak anggota DPRA kelelahan. Untuk menyegarkan pikiran yang capek dan lelah, perlu melakukan kunker ke daerah yang berkaitan dengan bidang tugas masing-masing.

Lihat bandara
Ketua Komisi D DPRA, Jufri Hasanuddin sebelum berangkat ke Makasar, kepada Serambi, Kamis (28/4) siang mengatakan, Makasar dipilih Komisi D dengan maksud melihat kemajuan pengelolaan bandaranya. Karena, Makasar masuk dalam kategori pengelolaan bandara yang baik di Indonesia. “Komisi D perlu belajar dan melihat langsung aktivitas pengelolaan bandaranya. Sepulang dari kunker akan memberikan masukan kepada Pemerintah Aceh untuk bisa mengelola bandara yang lebih baik lagi,” kata Jufri.

Lihat Bali
Anggota Komisi G DPRA, Mohariadi dari Fraksi PKS/PPP juga punya alasan menyangkut kunker mereka ke Bali. Komisi G yang membidangi agama dan kebudayaan/wisata tersebut memilih Bali sebagai lokasi kunker untuk maksud belajar dan melihat pengelolaan industri pariwisata di Pulau Dewata tersebut yang tetap mempertahankan kebudayaan asli daerahnya.

Menurut Mohariadi, keberhasilan Bali menggerakkan industri pariwisata perlu dipelajari sistem dan metodenya, untuk digunakan dalam pengelolaan dan pengembangan industri pariwisata islami di Aceh yang bersyariat Islam. “Untuk itulah Komisi G DPRA memilih Bali sebagai tujuan kunker,” ujar Mohariadi, anggota DPRA dari PKS.(her)

Tidak ada komentar: